Okii's blog ^^ just a simple blog ...

Okii's blog ^^ just a simple blog ...

Selasa, 04 Oktober 2011

Sejarah Okokan


Okokan adalah salah satu kesenian tradisional yang berada di lereng daerah wisata Bedugul, yaitu di Desa Adat Mayungan, dengan ketinggian daerah 800 meter di atas permukaan laut. Desa ini merupakan desa tua, yang berdiri pada zaman kerajaan Raja Jaya Pangus.


Dahulu oleh penduduk desa, Okokan diberi nama Bandungan. Alat ini dipakai oleh petani untuk mengalungi ternaknya (sapi), lebih-lebih setelah para petani habis membajak tanahnya, dan kegiatan di lading sudah tidak ada, maka diselenggarakanlah balapan sapi yang memakai Bandungan. Secara religious alat ini juga dipakai untuk mengusir roh-roh jahat, terbukti setiap sehari sebelum Hari Raya Nyepi alat ini dipakai untuk ngerebeg keliling desa. Sehingga sampai sekarang alat ini selalu dipakai untuk sarana pengerebegan baik saat-saat ada upacara mecaru agung seperti mebalik sumpah maupun acara agama lainnya.
Untuk mengembangkan adat seni dan budaya, maka tahun 1980, diorganisirlah dalam bentuk sekehe. Lebih-lebih mendapat respon positif dari Ketua ASTI, Bapak Prof. DR. I Made Bandem waktu itu, sehingga akhirnya terbentuklah Sekehe Okokan Werdha Budaya.
Kesenian Okokan terdiri dari beberapa alat musik tradisi yang diambil dari alat-alat yang dipakai para petani seperti :
1.      Okokan yaitu kalong keroncongan sapi
2.      Teng – teng yaitu bekas cangkul petani
3.      Kulkul yaitu alat yang dipakai untuk menghalau burung atau tetengeran di ladang oleh petani.
Gambelan Okokan juga dilengkapi alat-alat musik Bali lainnya untuk menambah indah dan uniknya suara Okokan, antara lain gong, kendang, tawa-tawa, dan lain-lainya.

 
            Disamping pada acara-acara religius Okokan juga dipentaskan saat-saat ada event-event di tingkat Provinsi maupun Kabupaten seperti Pesta Kesenian Bali, Parade senja dan lain-lain. Bahkan sering juga dipentaskan di Hotel untuk menghibur para tamu yang ingin menikmati kesenian tradisi. Dalam pementasan kesenian okokan mengambil cerita Cupak, dimana diceritakan di suatu wilayah terkena bencana gering karena ulahnya Garuda. Okokan dipakai warga untuk ngerebeg, dan berkat bantuan Cupak, Garuda bisa dikalahkan sehingga wilayah itu menjadi aman dan tentram.



                                                            SEKEHE OKOKAN
                                                            W E R D H A  B U D A Y A
                                                            Desa Adat Mayungan, Kec. Baturiti, Kab. Tabanan